Rabu, 03 Juli 2013

Kerukunanan umat Beragama

,

KEBIJAKAN DAN STRATEGI KERUKUNAN UMAT BERAGAMA DI INDONESIA

         Setiap negara di dunia memiliki keunikan tersendiri dalam membina dan memelihara kerukunan umat beragama, tak terkecuali Indonesia. Keunikan tersebut terjadi karena bermacam-macam faktor seperti sejarah, politik, sosial, budaya/etnis, geografi, demografi, pendidikan, ekonomi, serta faktor keragaman agama itu sendiri.
Di Indonesia sendiri, sejak zaman pra-sejarah sudah berkembang berbagai agama dan kepercayaan, baik agama asli seperti animisme, dinamisme, maupun agama impor yang dibawa oleh pendatang dari Barat maupun Timur. Agama-agama ini dibawa melalui jalur perdagangan, politik imperialisme, dan misi agama (gold, glory, and gospel). Semenjak itulah agama-agama yang ada di Indonesia terus berkembang dan diikuti oleh semakin bertambahnya jumlah para pemeluk, hingga saat ini tak kurang ada enam agama resmi yang diakui oleh negara yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghuchu, ditambah dengan bermacam-macam aliran/sekte lainnya. Meskipun demikian situasi kerukunan umat beragama di Indonesia relatif terpelihara dengan baik.
Untuk melihat bagaimana kondisi kerukunan umat beragama di Indonesia, mari kita tinjau dulu sekilas keadaan Indonesia. 
Read more →

Peningkatan Kesejahteraan Rakyat Desa

,

Peningkatan Kesejahteraan Rakyat Desa


UPAYA PEMERINTAH DAERAH DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi di Desa Pendem Kecamatan Junrejo Pemerintah Kota Batu)
Add caption



ABSTRACT Pemerintah kota Batu berasal dari sebagian daerah kabupaten Malang yang terdiri atas kecamatan Batu, kecamatan Bumiaji dan kecamatan Junrejo. “Undang-undang No 11 tahun 2001 tentang pembentukan kota Batu” secara geografis wilayah kota Batu mempunyai kedudukan strategis, baik dari segi ekonomi maupun sosial dan budaya, serta potensi pertanian, industri, perdagangan, dan pariwisata yang ada di kota Batu, mempunyai prospek yang baik terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat. 
Read more →

KEBIJAKSANAAN PEMBANGUNAN WILAYAH PERBATASAN SEBAGAI SATU KESATUAN DALAM PEMBANGUNAN KAWASAN KHUSUS

,

KEBIJAKSANAAN PEMBANGUNAN WILAYAH PERBATASAN SEBAGAI SATU KESATUAN DALAM PEMBANGUNAN KAWASAN KHUSUS


 Pembangunan wilayah perbatasan merupakan salah satu komitmen dan kebijaksanaan pembangunan yang telah digariskan dalam GBHN 1993 dan Repelita VI. GBHN 1993 mengamanatkan bahwa dalam upaya pemerataan pembangunan di seluruh tanah air, pembangunan daerah dan kawasan yang kurang berkembang, seperti di kawasan timur Indonesia, daerah terpencil, dan daerah perbatasan perlu ditingkatkan sebagai perwujudan Wawasan Nusantara. Khususnya dalam Repelita VI, pembangunan daerah diarahkan untuk lebih mengembangkan dan menyerasikan laju pertumbuhan antardaerah, antar dan antara kota dan desa, antarsektor, serta pembukaan percepatan pembangunan kawasan timur Indonesia, daerah terpencil, daerah minus, daerah kritis, daerah perbatasan, dan daerah terbelakang lainnya, yang disesuaikan dengan prioritas dan potensi daerah bersangkutan sehingga terwujud pola pembangunan yang merupakan perwujudan Wawasan Nusantara.
Read more →

kekerasan militer dalam bangsa indonesia

,

Kekerasan dan militer Dalam Bangsa Indonesia

Kekerasan yang terjadi dalam masyarakat Indonesia sebenarnya adalah produk dari budaya kekerasan yang tumbuh dan berkembang sejak jaman dahulu. Akhir – akhir ini dalam masyarakat Indonesia sering kita lihat segala bentuk tindakan – tindakan anarkis yang terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia. Kerusuhan Monas yang terjadi pada tanggal 1 Juni 2008 kemarin adalah salah satu bentuk tindakan tersebut. Penyerangan yang dilakukan oknum organisasi masa tertentu terhadap sekelompok aliansi yang berdemo di sekitar monas adalah salah satu bentuk tindakan kekerasan dan anarkis yang terjadi. Tindakan – tindakan semacam ini sebenarnya tidak hanya sekali ini terjadi. Peristiwa reformasi mei 1998 dapat dikatakan muncul dan kemudian berkembangnya budaya kekerasan dalam struktur kebudayaan masyarakat Indonesia.
Read more →

Solusi Mengentaskan Kemiskinan

,

 Solusi Mengentaskan Kemiskinan

 


Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dalam pidato resminya dipembukaan National Summit 2009 beberapa waktu yang lalu menjelaskan tentang pentingnya entrepreneurship, salah satu cara untuk mengentaskan kemiskinan di Indonesia dan memberi peluang kerja bagi 35 juta jiwa lebih penduduk kita yang menganggur.
Read more →